Sistem pendingin mobil terdiri dari beberapa komponen yang bekerja sama untuk menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Berikut adalah beberapa komponen sistem pendingin mobil dan fungsinya 1:
- Radiator: Berfungsi untuk mendinginkan suhu air pendingin mesin setelah sebelumnya air tersebut menyerap kalor panas dari mesin. Di radiator inilah air bersuhu panas didiamkan sebentar untuk dibuang panasnya dan didinginkan suhunya.
- Thermostat: Berfungsi untuk mengatur suhu air pendingin yang masuk ke dalam mesin agar tetap stabil.
- Coolant Temperature Sensor (ECT) : ECT merupakan singkatan dari Engine Coolant Temperature. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu cairan pendingin untuk mesin. Ketika mesin mengalami panas yang berlebih, ECT akan meneruskan sinyalnya dan memerintahkan kipas radiator untuk menyala. Tujuannya adalah untuk mendinginkan mesin mobil yang mulai panas.
- Tutup Radiator: Berfungsi untuk meningkatkan dan menjaga titik didih air atau coolant. Titik didih dijaga agar tidak mencapai suhu 100 derajat celcius. Komponen ini bertugas menjaga kestabilan tekanan pada radiator yang berkisar 0,7 atau 0.,9 bar.
- Kipas Radiator: Berfungsi untuk memberi aliran udara pada radiator. Aliran udara ini dibutuhkan pada proses pendinginan air atau coolant dalam radiator.
- Motor Fan Kipas Radiator:
- Upper Tank : Berfungsi sebagai penampung air panas sisa pendinginan mesin.
- Pompa Air (Water Pump): Berfungsi untuk memompa air pendingin ke dalam mesin melalui selang radiator.
- Selang Radiator: Berfungsi untuk mengalirkan air pendingin dari radiator ke dalam mesin dan sebaliknya.
- Tabung Reservoir Radiator: Berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air pendingin yang keluar dari sistem pendinginan.
Semua komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar sistem pendinginan mobil dapat berjalan normal dan mencegah terjadinya overheat pada mesin mobil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakanlah kata yang sopan